Melatih Burung Merpati Balap

Memilih dan Melatih Burung Merpati Balap

Dulu sewaktu masih Sekolah Dasar saya senang melihat balap burung merpati atau burung dara. Bahkan tidak jarang saya ikut melepas burung dalam jarak tertentu agar burung bisa kembali ke pasangannya di tempat lain. Hanya saja saya tidak memelihara karena tidak diperbolehkan dengan orang tua waktu itu.

Meskipun tidak memelihara sendiri, terkadang saya ikut membantu teman yang pelihara burung dara atau merpati, entah memberi makan, membuat kandang atau ikut melepas burung saat lomba balap. Ada keasyikan tersendiri saat melihat burung merpati menukik tajam menghampiri sang betina yang ada di dalam genggaman teman saya.

Yah.. namanya anak-anak dan hanya sekedar hobi saja, jadi tidak pernah ikut lomba balap merpati secara resmi. Apalagi tentu ada peraturan yang harus dipenuhi jika ikut lomba balap. Paling hanya lomba antar teman saja dan nggak ada hadiahnya. Cuma saling ejek saja 🙂

Sekedar info yang saya kutip dari blog kumau.info bahwa ada dua jenis permainan burung merpati yang dilombakan yaitu merpati balap dasar dan merpati balap tinggian. Dan yang paling banyak digemari masyarakat adalah balap tinggian jenis merpati kolongan.

Bagi saya lomba merpati kolongan baru saya ketahui saat berkunjung di Yogyakarta. Dan lomba ini merupakan perpaduan antara permainan merpati balap dasar dengan merpati balap tinggian. Unik dan memiliki nilai seni tinggi bukan hanya kecepatan belaka.

Bahkan hadiah lomba merpati kolongan pun bermacam-macam mulai dari mulai dari uang, hewan ternak, elektronik (kulkas, tv, vcd player), sepeda motor hingga mobil.  Selengkapnya bisa baca di https://www.kumau.info/lomba-balap-burung-merpati-kolongan

Melatih Burung Merpati Balap

Jika pada lomba burung merpati balap dasar persaingan sangat ketat dan hanya burung-burung tertentu saja yang juara, berbeda dengan lomba merpati kolongan yang bisa dianggap lebih mempunyai nilai seni yang tinggi, karena burung harus bisa masuk kolongan/ kotak atas dan turun di dalam patek/kotak.

Oleh karena itu untuk memilih dan melatih burung sampai bisa dilombakan membutuhkan waktu dan proses panjang, termasuk bagaimana memilih dan merawat indukan yang bagus dan berkualitas. Berikut ini penjelasan dari Arief Munawar salah seorang pegawai Bea Cukai yang hobi dengan burung balap dan tergabung dalam komunitas merpati balap yang sering memenangkan lomba merpati kolongan.

Untuk memilih dan melatih anakan burung merpati (piyik) biasanya diambil dari burung yang sudah mempunyai prestasi, saudara burung yang berprestasi maupun keturunan-keturunannya, sampai memunculkan bibit/piyikan yang berkualitas. Kemudian piyikan burung dirawat dan diseleksi untuk dilatih.

Melatih piyikan diperlukan kesabaran, dimulai dari melepas burung dari jarak dekat dan pelan-pelan dimundurkan sampai bisa mencapai titik start serta jangan lupa memberikan multivitamin, suplemen dan jamu untuk mendukung proses latihan.

Dalam proses latihan biasanya memakai burung pelatih (untulan) untuk mengajari piyikan masuk kolong, serta perlu dipahami karakter burung dan tidak boleh memforsir/berlebihan terbang saat latihan.

Setelah piyikan mau terbang stabil dari start dan masuk kolong, barulah dilihat kecepatan (speed), stut dan mentalnya saat turun, sehingga bisa dipilih piyikan mana yang layak dan punya kemampuan untuk dilombakan.

Kalau sudah bisa start di satu lapak dan mulai stabil, baru dicoba untuk berpindah lapak sehingga diketahui kemampuan burung untuk beradaptasi dengan tempat baru. Karena permainan kolongan membutuhkan kemampuan burung untuk berpindah-pindah lapak dengan baik dan cepat.

Pada akhirnya, apabila sudah bisa pindah lapak beberapa tempat dengan lancar dan tenaga sudah mencukupi, berarti burung sudah bisa dicoba untuk dilombakan.

Bagi yang belum tahu Lomba Balap Burung Merpati Kolongan, video di bawah ini bisa menjadi gambaran tentang lomba ini yang berhadiah mobil.

Selain burung dara atau merpati, burung yang saya kagumi adalah burung perkutut. Mengapa? Perkutut punya beberapa kelebihan. Sehingga sampai saat ini bisnis burung perkutut tetap diminati dan tidak pernah kenal musim seperti burung-burung lainnya.

 

Memilih dan Melatih Burung Merpati Balap

Blog Kang Andre

About the Author: Kang Andre

Cuma seorang amatir yang mencoba membuat blog untuk menulis online. Mana suka, suka-suka, suka mana. :)

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *